Network
BENGKULU TENGAH - Beberapa hari ini berita terkait virus Cacar Monyet atau Monkeypox cukup santer terdengan, 1000 kasus positif terkonfirmasi dan sudah menyebar di 29 negara.
Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Virus cacar monyet Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.
WHO mengatakan, kemunculan cacar monyet yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang tidak terduga di beberapa negara non-endemik menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi selama beberapa waktu.
WHO juga sangat perhatian dengan adanya risiko virus cacar monyet ini bagi kelompok rentan, termasuk wanita hamil dan anak-anak.
Mereka mendesak agar negara-negara yang terkena dampak cacar monyet untuk melakukan segala upaya dengan mengidentifikasi semua kasus untuk mengendalikan wabah cacar monyet ini serta mencegah penyebaran selanjutnya.
Tedros menyampaikan, WHO telah mengeluarkan panduan tentang pengawasan dan pelacakan kontak, serta pengujian dan diagnosis laboratorium terkait dengan cacar monyet monkeypox.
"Dalam beberapa hari mendatang, kami juga akan menerbitkan panduan tentang perawatan klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, vaksinasi, dan panduan lebih lanjut tentang perlindungan masyarakat," terangnya.
Dia juga mengungkapkan, ada cara efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, yaitu orang yang mengalami gejala cacar monyet harus melakukan isolasi di rumah dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
