Network
BENGKULU TENGAH - Apakah kamu pernah mendengarkan design thinking? Saat pertama kali mendengarnya, kamu mungkin menganggap bahwa ia hanya digunakan oleh para desainer untuk membuat rancangan desainnya.
Padahal, siapa saja masih bisa menggunakan metode ini. Entah itu individu, bisnis dengan skala menengah, bahkan perusahaan raksasa sekalipun. Pasalnya, desain thinking memang membantu proses pemecahan masalah.
Makna dari metode ini, adalah proses penyelesaian atas suatu masalah yang memberikan fokus pada pengguna atau user. Selama ada masalah tertentu yang menghambat, kamu bisa menggunakan metode ini untuk memecahkannya.
Jadi, metode tersebut memang memberikan cukup banyak manfaat. Jika ingin tahu lebih dalam, langsung saja selesaikan baca artikel ini, ya.
Apa Itu Design Thinking?
Design thinking adalah pendekatan dalam pemecahan masalah yang pusatnya berada di pengguna. Pada metode ini, kebutuhan dan keinginan pengguna, jadi fokus utama dalam memberikan solusi.
Walaupun demikian, solusi yang diberikan bukan sekadar solusi biasa. Metode ini, akan mengintegrasikan kebutuhan setiap pengguna dengan teknologi yang bisa digunakan. Tujuannya, tentu demi kegemilangan bisnis yang dijalankan.
Ada beberapa pihak yang memang membutuhkan design thinking. Adapun pihak yang membutuhkannya yakni:
- Perusahaan maupun organisasi yang ingin membuat produk yang memiliki risiko kegagalan minimal.
- Pemimpin tim yang ingin mengembangkan produk jadi lebih baik lagi.
- Pekerja kreatif dan siapapun yang ingin memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pengguna saat membuat produk.
Nantinya, setiap pihak yang menggunakan design thinking akan merasakan sejumlah manfaat. Adapun manfaatnya yakni:
- Meminimalisir risiko kegagalan pada produk.
- Mengerti kebutuhan dan keinginan user atau pengguna.
- Membuat produk agar lebih sempurna setiap waktu.
- Proses pembelajaran lebih cepat dalam hal pengembangan produk atau solusi.
Dengan begitu, kini kamu sudah tahu mengenai design thinking dan juga pihak serta manfaat yang bisa didapatkannya.
