Network
BENGKULU TENGAH - Ada beragam jenis kain yang bisa dipakai untuk membuat pakaian atau jilbab, misalnya baloteli dan wolfis (wool peach). Saat akan membuat atau membeli pakaian, pasti kamu bingung bahan baloteli dan wolfis bagus mana? Ya kan? Makanya, artikel ini dibuat untuk memecahkan masalah kamu.
Bahan Baloteli dan Wolfis Bagus Mana?
Sebelum memutuskan mau memilih jenis kain apa, sebaiknya kamu pertimbangkan terlebih dahulu dari berbagai aspek, mulai dari kelebihan, kekurangan, fungsi atau penggunaannya, hingga harga. Jenis kain yang cukup terkenal yaitu baloteli dan wolfis. Berikut penjelasan tentang perbedaan baloteli dan wolfis:
1. Kelebihan dan Kekurangan
Banyak yang menyukai kain baloteli karena karakteristiknya yang istimewa. Bahan kain baloteli cukup tebal sehingga tidak menerawang. Kain yang terbuat dari serat campuran ini memiliki tekstur berserat kotak-kotak kecil bergaris, halus, dan tidak melekat pada tubuh saat digunakan. Meski tebal, kain ini ringan, adem, dan tidak mudah kusut.
Tapi jika kamu tidak menyukai kain yang bertekstur, mungkin kain baloteli dirasa kurang nyaman jika digunakan. Kain ini juga terasa kaku dan jatuhnya tidak sebaik wolfis. Ada beberapa grade baloteli dengan kualitas yang berbeda, dan grade bawah biasanya kainnya terasa agak panas.
Kain wolfis juga punya kelebihan dan kekurangan. Kain wolfis memiliki permukaan yang halus dan tidak mudah kusut. Kain ini juga termasuk tipis dan ringan, tapi tidak menerawang. Meski kain wolfis bisa menyerap keringat, tapi kemampuan tersebut tidak cukup baik sehingga kurang cocok digunakan oleh orang dengan mobilitas tinggi.
Sama seperti kain baloteli, kain wolfis juga tersedia dalam berbagai jenis. Saking banyaknya pilihan tipe, warna, dan ketebalan, mungkin kamu akan kesulitan untuk mendapatkan jenis kain yang sama dengan yang pertama dibeli.
2. Penggunaan
Umumnya, kain baloteli dan wolfis sama-sama digunakan sebagai bahan untuk membuat pakaian, seperti gamis, blouse, tunik, kemeja, rok, baju koko, celana, kulot, jilbab, dan lain-lain.
