Dinilai Punya Konotasi Rasis, WHO Bakal Ganti Nama Penyakit Cacar Monyet

- 14 Agustus 2022, 11:10 WIB
Ilustrasi cacar monyet/pixabay
Ilustrasi cacar monyet/pixabay /

BENGKULU TENGAH - Pada tanggal 12 Agustus 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya akan berencana membuka sidang untuk mengganti nama penyakit cacar monyet.

Pembahasan terbuka tersebut dilakukan karena adanyabeberapa kritikus yang menilai bahwa nama penyakit tersebut bisa menghina atau memiliki konotasi rasis.

Badan kesehatan PBB ini telah mengganti nama dua keluarga, atau clades, dari virus, menggunakan angka Romawi alih-alih wilayah geografis, untuk menghindari stigmatisasi.

Versi penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Cekungan Kongo sekarang akan dikenal sebagai Clade satu atau I dan clade Afrika Barat akan dikenal sebagai Clade dua atau II.

WHO mengatakan keputusan itu dibuat setelah melakukan pertemuan dengan para ilmuwan pada pekan ini dan sejalan dengan praktik terbaik saat ini untuk penamaan penyakit, dan sepakat akan mengubah nama penyakit cacar monyet.

Baca Juga: CEK Prediksi Line Up Pemain, H2H Real Madrid vs Frankfurt Piala Super Eropa Serta 5 Laga Terakhir Kedua Tim

Pergantian nama penyakit cacar monyet itu bertujuan untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis, dan meminimalkan dampak negatif pada perdagangan, perjalanan, pariwisata atau kesejahteraan hewan.

Banyak penyakit lain, termasuk ensefalitis Jepang, virus Marburg, influenza Spanyol, dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah diberi nama berdasarkan wilayah geografis tempat penyakit itu pertama kali muncul atau diidentifikasi. WHO belum secara terbuka menyarankan untuk mengubah nama-nama itu.

WHO mengatakan pihaknya juga membuka jalan bagi publik untuk menyarankan nama baru untuk cacar monyet, tetapi tidak mengatakan kapan nama baru akan diumumkan.

Halaman:

Editor: Reskia Ekasari


Tags

Terkait

Terkini

x