Warga Jateng Bergejala Cacar Monyet, Ganjar Meminta Masyarakat Waspada

4 Agustus 2022, 18:40 WIB
Warga Jateng Bergejala Cacar Monyet, Ganjar Meminta Masyarakat Waspada /

BENGKULU TENGAH - Baru-baru ini seorang warga Jawa Tengah (Jateng) dikabarkan terpapar penyakit cacar monyet atau monkeypox dan sudah menjalani tes PCR. Hasilnya pun menunjukkan negatif.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng menyatakan warga yang tertular penyakit cacar monyet tersebut masih berstatus suspek atau bergejala.

Pasien yang memiliki gejala tersebut tengah menjalani isolasi menurut pernyataan Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar.

Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga berharap kepada pemerintah pusat bisa menjaga ketat pintu masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Mendapatkan Penghargaan AntiKorupsi, Kades Asal Bekasi Sekarang Jadi Tersangka

Upaya tersebut diperlukan guna mengantisipasi wabah cacar monyet yang muncul di sejumlah negara asing masuk ke Indonesia.

“Kita masih pantau terus sampai hari ini. Kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami,” kata Ganjar Pranomow seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jateng.

Ganjar menegaskan, pasien tersebut statusnya bergejala namun belum dapat dipastikan positif cacar monyet.

“Kita belum berani menentukan apakah itu monkeypox atau bukan, tapi kita lagi pantau,” ujarnya.

Menurut Ganjar, kasus serupa pernah juga ditemukan di Jateng, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya negatif.

Baca Juga: Peristiwa yang Dapat Menimbulkan Pecahnya Persatuan Bangsa Indonesia

“Dulu pernah ada yang masuk ke kami, saya sudah cek, tapi hasil lab pemeriksaan terakhirnya bukan (cacar monyet), alhamdulillah,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo juga meminta agar seluruh komponen masyarakat tetap waspada.

“Kami meminta, karena ini pasti ada pengaruh dari luar, maka pintu masuk Indonesia masih butuh pengetatan-pengetatan dan checking menggunakan banyak peralatan agar kita bisa aman,” ujarnya.

Sementara itu, terkait adanya warga yang supek cacar monyet, Ganjar mengimbau masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Tengah untuk tidak panik.

Selalu menjaga pola hidup sehat dan protokol kesehatan wajib dilakukan secara sadar.

“Masyarakat Jawa Tengah nggak perlu panik, kalau merasa tidak sehat segera periksa itu yang paling gampang. Dalam konteks Covid-19 juga sama, segera lakukan booster, pakai maskermu sehingga insyaallah aman,” ujarnya.

Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke-77 pada 17 Agustus 2022: Semarak Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Adapun terkait gejala dan cara pencegahan cacar monyet, berikut ini penjelasan resmi dari WHO.

Tanda dan gejala cacar monyet

- Periode invasi ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan astenia hebat (kekurangan energi).

Limfadenopati merupakan ciri khas cacar monyet dibandingkan dengan penyakit lain yang awalnya mungkin tampak serupa (cacar air, campak, cacar)

- Erupsi kulit biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah demam.

Ruam pada kulit cenderung lebih terkonsentrasi pada wajah dan ekstremitas daripada di bagian tubuh lainnya.

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi.

Pencegahan cacar monyet

- Pengawasan dan identifikasi cepat kasus baru sangat penting untuk pengendalian wabah. Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi karena sangat berisiko.

- Hindari kontak tanpa pelindung dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, termasuk daging, darah, dan bagian lainnya.

- Daging atau bagian hewan harus dimasak dengan matang sebelum dimakan.

- Mencegah wabah cacar monyet dengan pembatasan perdagangan hewan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Portal Depok dengan judul "Warga Jateng Terjangkit Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya".*** (Filio Duan/depok.pikiran-rakyat.com)

Editor: Reskia Ekasari

Tags

Terkini

Terpopuler